Mengenal Bagian-bagian Penting Turntable
Layaknya cakram padat yang dibaca oleh optik sehingga mengeluarkan suara dari ‘CD Player’, mekanisme yang lebih menarik juga terdapat pada piringan hitam dengan alat pemutarnya bernama Turntable.
Para penggemar piringan hitam tentunya sudah tak asing dengan alat tersebut, mengingat alat tersebut merupakan hal wajib yang harus dimiliki. Turntable sendiri merupakan pemutar piringan hitam berbentuk kotak berbahan kayu, namun seiring berkembangan zaman kini banyak turntable menggunakan bahan lainnya. Seperti plastik, besi, hingga polyvinylchloride (mika).
Tidak hanya itu, tentunya turntable juga memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-masingnya. Pada dasarnya piringan hitam bisa mengeluarkan suara karena dibaca oleh jarum (stylus) khusus yang terdapat pada turntable, lalu suara tersebut diproses melalui jarum, kabel, mesin, amplifier hingga mengeluarkan suara rekamannya pada speaker. Terdengar seperti sihir, bukan? Untuk lebih memahaminya PHR sudah merangkum beberapa bagian-bagian dari turtable:
- Stylus (jarum)
Seperti yang sebelumnya disebutkan di atas, stylus merupakan jarum yang biasa berbahan dasar logam, diamond atau sejenisnya. Jarum ini akan menyusuri garis kecil yang berada di piringan hitam dengan cara diletakan pada plat yang sedang berputar. Nantinya jarum akan bergetar serta mengikuti rekaman lagu yang berada di alur piringan hitam.
- Cartridge
Cartridge berbentuk kotak kecil dan merupakan penyambung untuk stylus. Cartridge berisikan gulungan kawat dan magnet. Dari gulungan tersebut rekaman yang berada di piringan hitam dan dibaca oleh jarum akan keluar dalam bentuk tegangan listrik arus lemah, yang akan diperkuat oleh Phono Stage. Gulungan kawat dan magnet bisa mengeluarkan tegangan listrik karena getaran kecil yang disebut cantilever.
- Cantilever
Setelah melalui catridge, listrik kemudian menghantarkan arusnya pada batang logam kecil yang disebut cantilever, dan menempel pada magnet serta gulungan kawat. Ujung lainnya dari cantilever dilekatkan pada stylus.
- Plinth
Plinth di sini merupakan kotak dari turntable, berfungsi untuk menampung seluruh peralatan turntable. Kotak tersebut awamnya berbahan dasar kayu, namun semakin bervariasi seperti marmer, fiber, plastik dll. Di atas plinth biasanya akan dipasang sebuah tuas yang dinamakan tonearm.
- Tonearm
Tuas yang berada di atas plinth ini memiliki panjang antara 23 cm hingga 30 cm untuk menopang cartridge dan stylus. Tonearm memiliki fungsi untuk kestabilan jarum agar selalu tegak dalam menekan alur mengikuti gerakan piringan hitam. Sebagai catatan, adapun tonearm berbahan besi, plastik hingga karbon.
- Counterweight (pemberat)
Pemberat atau counterweight pada turntable memiliki fungsi untuk menyeimbangkan berat (atas dan bawah) pada stylus. Untuk ukuran beratnya sendiri akan mengikuti jenis jarum yang dipakai, namun umumnya akan memiliki berat mulai 1 gram hingga 3,5 gram.
- Anti-skating
Bila counterweight berfungsi pada keseimbangan atas dan bawah, maka anti-skating berfungsi untuk menyeimbangkan jarum dari sisi kanan dan kiri. Hal ini tentunya mempengaruhi gerak jarum supaya tidak bergerak atau lari terlalu ke dalam atau keluar jalur.
- Platter
Platter merupakan tempat untuk meletakkan piringan hitam di turtable. Ketika turntable dimainkan, platter akan berputar menggunakan motor listrik melalui belt (sabuk) atau biasa disebut drive wheel. Tetapi di beberapa turntable jenis lain, seperti Pioneer Dj PLX – 500 atau Audio Technica AT-LP 120 akan menggunakan sistem direct drive, diputar langsung dari motor listrik yang berada dibawahnya persis.
Penulis: Febrian Adi
Editor: Arnold Mantiri
Foto: Vinyl Factory
Recent Comments
Recent Posts
Tags
Awesome bagian turntable Beachwear Cool master analog master digital mengenal turntable Nice phr senayan piringan hitam piringan hitam analog piringan hitam digital piringan hitam rilisan baru piringan hitam rilisan lama Shorts stylus Summer Sunglasses turntable ukuran piringan hitam Vintage vinyl Winter